Doa yang Paling Utama Dalam Mengharapkan Ijabah - Dikisahkan,ada seseorang bertanya kepada Syaikh Utsaimin,dia menanyakan doa apa yang paling baik dan sangat dianjurkan untuk diulang secara rutin dan kapan waktu yang paling utama supaya doa bisa dikabulkan?
Syaikh Utsaimin pun menjawab " Do’a yang paling utama dan yang paling bisa mencakup segala sesuatu perkara atau masalah adalah do’a yang terdapat dalam firman Allah SWT :
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Dan di antara mereka ada yang mengucapkan: “Wahai Rabb kami berikanlah kami kebaikan di dunia dan akhirat dan jauhkanlah kami dari adzab neraka” (QS. Al Baqarah: 201)
Do’a diatas merupakan do’a yang berisi paling mencakup keberbagai macam perkara dikarenakan dalam do’a itu berkumpulnya segala kebaikan didunia maupun di akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering membaca do’a tersebut.Selayaknya orang itu membaca do’a ini. Demikian juga doa-doa yang diajarkan, sehingga dia menjadi orang yang mengamalkan sunah dalam setiap kondisi.
Kemudian, kapan dan dimana doa itu lebih berpeluang untuk mendapati ijabah adalah ketika seseorang melakukannya dengan bersujud, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ألا وأني نهيت أن أقرأ القرآن راكعاً أو ساجداً فأما الركوع فعظموا فيه الرب وأما السجود فأكثروا من الدعاء فقني أن يستجاب لكم
“Sesungguhnya aku dilarang membaca Al Qur’an ketika ruku’ atau sujud. Ketika ruku’, agungkanlah Rabb, adapun ketika sujud, perbanyaklah berdo’a, karena doa kalian berpeluang untuk dikabulkan.”
Serta waktu yang paling utama dalam melakukan doa adalah ketika waktu berada pada diantara adzan dan iqomah.karena do’a antara waktu adzan dan iqomah merupakan do’a yang tidak tertolak.
Waktu dalam berdoa yang paling utama lainnya ketika di akhir malam yang berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ينزل ربنا إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر فيقول من يدعوني فأستجيب له من يسألني فأعطيه من يستغفرني فاغفر له
“Rabb kita turun ke langit dunia di waktu sepertiga malam yang terakhir, kemudian Dia berkata: ’Siapa yang berdo’a kepadaKu maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka akan Aku beri, dan siapa saja yang memohon ampunan kepadaKu maka akan Aku ampuni.” (Muttafaq ‘alaihi)
Demikian pula do’a setelah tasyahud (sebelum salam) berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ثم ليتخير من الدعاء أعجبه إليه فيدعو
“Kemudian hendaknya dia memilih do’a yang paling ia senangi kemudian dia berdo’a dengan do’a tersebut.”
Termasuk waktu yang utama adalah pada hari jum’at, terutama ketika Imam mulai berkhutbah sampai selesainya sholat jum’at. Termasuk waktu setelah sholat ashar bagi orang-orang yang menunggu waktu sholat maghrib.
Dan yang terpenting, seseorang harus ikhlas ketika melakukan do’a,hanya ditujukan murni karena Allah SWT.Yakinlah bahwa yang bisa melenyapkan dan menghilangkan segala macam keburukan tidak ada yang lain terkecuali Allah dan tidak ada yang bisa mendatangkan kebaikan kecuali Allah Ta’ala. Selain itu seseorang juga hendaknya menjauhi makanan yang haram karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan
أن الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء يا ربي يا رب ومطعمه حرام وملبسه حرام وغذي بالحرام قال فأنى يستجاب لذلك
“Seseorang yang lama bepergian , rambutnya kusut, berdebu, dan menegadahkan keduan tangannya ke langit, ‘Ya Rabbi! Ya Rabbi!’ padahal makanannya haram, pakaiannya haram, dan ia kenyang dengan yang haram, maka bagaimana do’anya akan dikabulkan?” (HR. Muslim)
Dengan demikian, menjauhi makanan yang haram termasuk perkara yang bisa menjadi sebab terkabulnya do’a. sebaliknya, memakan makanan haram merupakan perkara yang menjadi sebab tidak terkabulnya do’a.
Syaikh Utsaimin pun menjawab " Do’a yang paling utama dan yang paling bisa mencakup segala sesuatu perkara atau masalah adalah do’a yang terdapat dalam firman Allah SWT :
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Dan di antara mereka ada yang mengucapkan: “Wahai Rabb kami berikanlah kami kebaikan di dunia dan akhirat dan jauhkanlah kami dari adzab neraka” (QS. Al Baqarah: 201)
Do’a diatas merupakan do’a yang berisi paling mencakup keberbagai macam perkara dikarenakan dalam do’a itu berkumpulnya segala kebaikan didunia maupun di akhirat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering membaca do’a tersebut.Selayaknya orang itu membaca do’a ini. Demikian juga doa-doa yang diajarkan, sehingga dia menjadi orang yang mengamalkan sunah dalam setiap kondisi.
Kemudian, kapan dan dimana doa itu lebih berpeluang untuk mendapati ijabah adalah ketika seseorang melakukannya dengan bersujud, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ألا وأني نهيت أن أقرأ القرآن راكعاً أو ساجداً فأما الركوع فعظموا فيه الرب وأما السجود فأكثروا من الدعاء فقني أن يستجاب لكم
“Sesungguhnya aku dilarang membaca Al Qur’an ketika ruku’ atau sujud. Ketika ruku’, agungkanlah Rabb, adapun ketika sujud, perbanyaklah berdo’a, karena doa kalian berpeluang untuk dikabulkan.”
Serta waktu yang paling utama dalam melakukan doa adalah ketika waktu berada pada diantara adzan dan iqomah.karena do’a antara waktu adzan dan iqomah merupakan do’a yang tidak tertolak.
Waktu dalam berdoa yang paling utama lainnya ketika di akhir malam yang berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ينزل ربنا إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر فيقول من يدعوني فأستجيب له من يسألني فأعطيه من يستغفرني فاغفر له
“Rabb kita turun ke langit dunia di waktu sepertiga malam yang terakhir, kemudian Dia berkata: ’Siapa yang berdo’a kepadaKu maka akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepadaKu maka akan Aku beri, dan siapa saja yang memohon ampunan kepadaKu maka akan Aku ampuni.” (Muttafaq ‘alaihi)
Demikian pula do’a setelah tasyahud (sebelum salam) berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ثم ليتخير من الدعاء أعجبه إليه فيدعو
“Kemudian hendaknya dia memilih do’a yang paling ia senangi kemudian dia berdo’a dengan do’a tersebut.”
Termasuk waktu yang utama adalah pada hari jum’at, terutama ketika Imam mulai berkhutbah sampai selesainya sholat jum’at. Termasuk waktu setelah sholat ashar bagi orang-orang yang menunggu waktu sholat maghrib.
Dan yang terpenting, seseorang harus ikhlas ketika melakukan do’a,hanya ditujukan murni karena Allah SWT.Yakinlah bahwa yang bisa melenyapkan dan menghilangkan segala macam keburukan tidak ada yang lain terkecuali Allah dan tidak ada yang bisa mendatangkan kebaikan kecuali Allah Ta’ala. Selain itu seseorang juga hendaknya menjauhi makanan yang haram karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan
أن الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء يا ربي يا رب ومطعمه حرام وملبسه حرام وغذي بالحرام قال فأنى يستجاب لذلك
“Seseorang yang lama bepergian , rambutnya kusut, berdebu, dan menegadahkan keduan tangannya ke langit, ‘Ya Rabbi! Ya Rabbi!’ padahal makanannya haram, pakaiannya haram, dan ia kenyang dengan yang haram, maka bagaimana do’anya akan dikabulkan?” (HR. Muslim)
Dengan demikian, menjauhi makanan yang haram termasuk perkara yang bisa menjadi sebab terkabulnya do’a. sebaliknya, memakan makanan haram merupakan perkara yang menjadi sebab tidak terkabulnya do’a.