Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2016

Jangan Lakukan Ini Jika Kamu berWudhu

Allah SWT telah menetapkan beberapa hukumnya di dunia ini. Baik itu hal yang diwajibkan, disunnahkan, diharamkan dan dimakruhkan. Inilah salah satu bentuk kemudahan dari Allah SWT. Allah telah memberi tahukannya, hingga kita mudah memilah dan memilih mana yang baik dan tidak. Berbicara mengenai hukum Allah, dalam berwudhu juga berlaku. Salah satu hukumnya ialah makruh, yang berarti alangkah baiknya jika tidak dilakukan. Kapan hal itu dikatakan sebagai makruh? Nah, berikut hal-hal yang dimakruhkan dalam wudhu. Ada beberapa perkara yang makruh dilakukan ketika berwudhu’, yaitu sebagai berikut:  1. Mendahulukan tangan dan kaki kiri daripada yang kanan. Karena Rasulullah mengajarkan kita unutuk mengusap tangan kanan terlebih dahulu. 2. Bersangatan dalam berkumur dan menghirup air ke dalam hidung bagi orang yang sedang berpuasa. Karena, dikhawatirkan air akan terlanjur masuk ke leher, sehingga merusakkan puasanya. Nabi SAW bersabda: وبالغ فى الاستنشاق الاّ ان تكُوْن

Mengapa Rasulullah melarang seseorang mendoakan pengantin dengan ucapan “semoga bahagia dan banyak anak”?

Dikisahkan, Uqail bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu menikah.Dia merasa gelisah meskipun dalam keramaian.Dia mendengar para tamu mendoakannya dengan mengucapkan بِالرَّفَاءِ وَ الْبَنِيْن “semoga bahagia dan banyak anak” Tak mau berlarut-larut dalam kegundahan dan demi meluruskan kekeliruan, Uqail pun mengatakan kepada tamu tersebut: “Janganlah kamu mendoakan demikian karena Rasulullah telah melarangnya.” “Lalu, aku harus mendoakan bagaimana?” “Ucapkanlah doa yang diajarkan Rasulullah: بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَ بَارَكَ عَلَيْكَ وَ جَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ ‘Semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, semoga Allah juga menganugerahkan barakah atasmu, dan semoga Dia menghimpun kalian berdua dalam kebaikan’” Mengapa Rasulullah melarang seseorang mendoakan pengantin dengan ucapan “semoga bahagia dan banyak anak”? Wallahu a’lam bish shawab. Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengetahui hakikat sejati di balik larangan ini. Namun, kita bisa memetik hik