Skip to main content

Bacaan Rasulullah ketika Ziarah Kubur

Bacaan Rasulullah ketika Ziarah Kubur -  Ziarah kubur termasuk juga diantara amalan yang disarankan dalam Islam. Berkunjung ke makam selanjutnya melantunkan dzikir serta doa-doa jadi media (wasilah) seseorang hamba untuk menghormati beberapa pendahulu, mendoakan mereka, atau merenungi hidup yang nantinya pastinya bakal berakhir.

Bacaan Rasulullah ketika Ziarah Kubur


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam termasuk juga orang yang tidak cuma mempraktikkan ziarah kubur namun mengajarkan apa yang sebaiknya di baca waktu seorang bertandang ke tempat pembaringan paling akhir itu. Dalam Shahih Muslim di uraikan kalau setiap saat keluar tempat tinggal pada akhir malam menuju Baqi’ (makam beberapa teman dekat di Madinah yang saat ini jadi makam Rasulullah sendiri), Rasulullah menegur masyarakat makam dengan kalimat tersebut :


السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn (Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam golongan mukmin. Sudah datang pada kalian janji Tuhan yang pernah ditangguhkan besok, serta kami insyaallah bakal menyusul kalian).

Selesai membaca salam ini, Rasulullah lantas menyambungnya dengan berdoa “Ya Allah, ampunilah beberapa orang yang disemayamkan di Baqi’. ” Doa ini dapat kita ubah dengan memohonkan ampun pada beberapa pakar pendam tempat peziarah bertandang.

Istiri Baginda Nabi, Siti A’isyah pernah ajukan pertanyaan mengenai apa yang semestinya di baca saat ia pergi ke kuburan. Rasulullah mengajarkan bacaan dengan redaksi lain, tetapi dengan substansi yang tetaplah serupa, yaitu mengatakan salam, mendoakan kebaikan untuk pakar pendam, serta mengerti kalau peziarah juga satu waktu bakal berbaring didalam tanah. Tersebut jawaban Rasulullah :


السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّاوَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn yarhamukumuLlâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn (Assalamu’alaikum, hai beberapa mukmin serta muslim yang bersemayam dalam pendam. Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat pada mereka yang sudah mendahului serta yang bakal menyusul kalian serta yang sudah mendahului serta bakal menyusul kami. Sebenarnya kami insyaallah bakal menyusul kalian. "

Jawaban Nabi atas pertanyaan Siti A’isyah yang terekam dalam Shahih Muslim itu sekalian berikan isyarat kalau ziarah dapat juga dikerjakan oleh golongan wanita. Cuma saja, beberapa peziarah dilarang menangis diatas kuburan. Imam Nawawi dalam Al-Adzkâr menyampaikan, beberapa peziarah disunnahkan perbanyak baca Al-Qur'an, dzikir, serta doa untuk penghuni pendam yang diziarahi dan semua umat Islam yang sudah wafat dunia. Ziarah disarankan dikerjakan sekerap mungkin saja serta diprioritaskan ke kuburan beberapa orang saleh

Popular posts from this blog

Niat Qadha/Membayar Puasa Ramadhan beserta artinya

Niat Qadha/Membayar Puasa Ramadhan beserta artinya - Sebentar lagi kita memasuki di bulan penuh berkah,bulan Ramadhan.Setiap umat muslim wajib hukumnya untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan.Dikarenakan wajib hukumnya,apabila seseorang muslim berhalangan puasa di bulan Ramadhan,maka dia diwajibkan untuk membayar atau mengqadha puasa ramadhan. Dengan beragam alasan,kita mungkin sering atau pernah meninggalkan puasa di bulan Ramadhan.Terutama bagi kaum muslimah pasti dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan tidak bisa melaksanakan puasa sebulan penuh karena kodratnya sebagai wanita. Oleh karena itu, sebelum kita memasuki bulan ramadhan sebentar lagi,sebaiknya kita harus sudah membayar atau mengqadha puasa ramadhan dan itu wajib hukumnya. Adapun untuk lafadz niat mengganti / mengqadha puasa ramadhan dalam bahasa arab, tulisan latin dan artinya adalah sebagai berikut: Niat Qadha/Membayar Puasa Ramadhan Lengkap Arab, Latin dan artinya نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ

4 Malaikat Menghampirimu ketika kau Dalam Kondisi Sakit

 Dalam perjalanan hidup didunia, tiap-tiap manusia tentu alami sakit. Mengenai untuk hamba mukmin yang sakit ada hikmah tersembunyi seperti diriwayatkan oleh Abu Imamah Al-Bahili yang mengutip sabda Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam. Saat hamba mukmin bakal alami sakit, Allah subhânahu wata‘âlâ mengutus empat malaikat, semasing dari malaikat itu di beri pekerjaan yang tidak sama. Malaikat pertama diperintahkan Allah untuk mencabut kemampuan dalam raga, hingga hamba yang mukmin itu jadi lemah tidak berdaya. Lalu Allah memerintahkan pada malaikat yang ke-2 untuk mencabut kelezatan rasa dalam lidahnya hingga makanan apapun yang masuk dalam mulutnya bakal merasa pahit. Sesaat malaikat ketiga diperintahkan oleh Allah untuk mencabut kecerahan muka, hingga raut mukanya bakal tampak pucat. Serta malaikat paling akhir diutus oleh Allah untuk mencabut semuanya dosanya, hingga ia ada dalam keadaan suci dari dosa. Saat hamba mukmin yang sakit itu bakal sembuh oleh Allah, malaikat-malaika

Mengenal Bagian Bagian Ka'bah,semoga kita di beri Rahmat oleh Allah SWT

Mengenal Bagian Bagian Ka'bah,semoga kita di beri Rahmat oleh Allah SWT untuk bisa melihat langsung Ka'ba dari dekat....Amin Ya Robbal Alamiin. Bagian Luar Ka'bah Ka'bah berbentuk segi empat,yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dengan menggunakan batu biru yang keras.Bangunan Ka'bah memiliki tinggi 15m.Panjang Ka'bah sisi dimana tempat pancuran air mizab berada dengan sisi bagian depan sekitar 10,1 meter.Sedang sisi pintu Ka'bah dan bagian belakang 12 meter. Dibagian pintu,mulai dari lantai setinggi 2 meter.Untuk menggapainya naik menggunakan tangga yang seperti tangga sebuah mimbar khotbah. Tangga tersebut disimpan dan akan digunakan untuk acara acara tertentu buat membuka pintu Ka'bah.Tangga itu di berikan oleh seorang pengusaha asal India yang terbuat dari kayu berlapiskan perak.Dalam satu tahun,pintu ka'bah dibuka kurang lebih 15kali . Dibagian kiri sudut pintu Ka'bah terlatak batu hajar Aswad yang memiliki ketinggian 1,5 meter dari lantai